Senin, 12 September 2011

TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI 2


GEORGE SIMMEL
A. Asal Dan Silsilah George Simmel
Simmel adalah seorang filosof dan sosiolog dari Jerman yang lahir di pusat kota Berlin pada tanggal 1Maret 1858, anak dari 7 bersaudara. Ayahnya adalah pengusaha sukes dari Yahudiyang beraliran katolik, sedangkan ibunya mengkonversi ke aliran protestan. Ayahnya meninggal saat Simmel masih muda, lalu Julius Friedlander ditunjuk sebagai walinya. Friedlander adalah teman dari keluarga Simmel dan pendiri penerbit internasional.
B. Latar Belakang Pendidikan
Julius meninggalkan kekayaan untuk Simmel yang dapat digunakannya untuk bersekolah hingga sarjana. Setelah lulus dari kuliah gymnasium, ia mempelajari sejarah dan filsafat di Universitas of Berlin dengan tokoh lain dan memperoleh gelar doctor filsafat pada tahun 1881 ( dengan tesisnya, “The Neture of Master Accordig to Kart’s Physical Monocologi” ). Ia tetap di Universitas Berlin hingga selesai kuliah, tidak seperti mahasiswa lain yang gemar berpindah-pindah. Karena itu ia menjadi privat dozen (1901) dan diangkat menjadi Profesor Ausserordentliche oleh pemilik akademi. Dan sejak saat itu, ia mulai produktif terhadap karya-karya dan terkenal hingga USA dan Eropa.
C. Pendapat Simmel Tentang Sosiologi
Menurut Simmel, sosiologi adalah:
v Sosiologi adalah ilmu pengetahuan khusus yang merupakan satu-satunya ilmu analisis yang abstrak diantara semua ilmu kemasyarakatan.
v Secara spesifik sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kedinamisan bentuk proses kebudayaan yang menekankan hubungan interaksi social antar individu atau antar masyarakat dimana keduanya adalah unsure yang saling ketergantungan dan saling mempengaruhi.
D. Pokok-Pokok Ajaran Simmel
a. Penekanan pada interaksi social bidang mikrososiologi dan dinamika kelompok, tipe-tipe proses social dan analisa konseptual terhadap masyarakat.
b. Mikrososiologi adalah ilmu yang mempelajari stuktur social termasuk perubahan-perubahan social dan masalah social tentang analisa mikro.
E. Hasil Karya Simmel
Selama hidunya, Simmel menerbitkan 22 buku yang terdiri atas 200 esay dan dan artikel. Diantaranya:
Philosophie des Geldes (1900)
Soziologie (1908)
Uber Soziale Differenzing: Soziologie Undpsykologische Untersuchungen, Leipzig (1890)
Probleme der Geschichtsphilosopie: Eine Erkenntnistheoretische Studie, Leipzig (1892)
Hauptprobleme der Phiosophie (1910)
Philosophische Cultur (1911)
Lebesanschauung (1918)
Concerning Social Differentiation (1890)
Conflict of Modern Cultur (1918)
F. Pemusatan Pandangan Tentang Sosiologi
Dalam bidang sosiologi, pusat perhatiannya terarah pada proses interaksi yang dianggapnya sebgai ruang lingkup primer sosiologi dan perkembangannya. Selanjutnya ia menyelidiki masalah solidaritas dan konflik yang dikaitkannya dengan besar kecilnya kelompok. Simmel berpandangan bahwa muncul dan berkembangnya kepribadian seseorang tergantung pada jaringan hubungan social yang dimilikinya yaitu pada keanggotaan kelompoknya.
GEORGE SIMMEL
George Simmel lahir sebagai anak bungsu dari 7 bersaudara pada 1 Maret 1858 di Berlin. Ayahnya seorang pengusaha yahudi yang baik yang beralih ke agama kristen dan meninggal ketika George masih muda, yang kekurangan dasar keluarga yang kuat.
Simmel sekolah di Universitas Berlin dan menerima gelar doktornya di tahun 1881. pengetahuannya mengenai medan dari sejarah, filsafat, ilmu jiwa, dan ilmu social. Pada tahun 1885 dia kembali sebagai penceramah yang tak di bayar di Universitas Berlin, mengajar kursus pada ilmu logika, dan sejarah dari filsafat, etika, ilmu jiwa, dan sosiologi. Pada 1890 Simmel menikahi seorang wanita bernama Gertrud, seorang filsafat yang terkenal dengan nama samaran Marie-Luise Enkendorf. Pada tahun 1903 Universitas Berlin memberi Simmel sebuah gelar kehormatan untuk meletakannya diatas level yang tidak membayar uang kuliah dan mengikutkannya di urusan komunitas akademi.
Simmel dikenal baik sebagai lelaki berotak encer dengan sebuah bakat luar biasa di kuliah. Ironisnya ketika Simmel menerima jabatan maha guru penuh di University of Strasbourg pada tahun 1914 dia merampas hampir semua waktu kulih untuk para mahasiswa dan mengubah balai kota menjadi rumah sakit militer karena itu pemberontakan dari berperang. Simmel mati dari pertengahan penyakit hati pada 20 September 1918, dengan singkat sebelum meninggal dari perang.
Simmel adalah penulis yang sangat profilik, dengan lebih dari 200 artikel ditulisnya. Dia juga menulis 20 buku mengenai filosofi, etika, dan sosiologi dan kebudayaan. Meskipun dia banyak menerbitkan, Simmel instansi yang cocok dari pengetahuan atau teori dan oleh karena itu dia tidak membuat sekolah untuk gagasan. Simmel mengutamakan konstribusi untuk sosiologi, dirinya sengaja bergabung di organisasi teori dari comte dan spencer. Simmel maju ke masyarakat yang bergantung pada jaringan yang lebih dari satu relasi diantara individu dan tetap berinteraksi dengan yang lainnya.
Beberapa pekerjaan utama yang lainnya:
Ø Perbedaan sosial (1890)
Ø Masalah dari filsafat sejarah (1893)
Ø Pengenalan untuk ilmu etika (1893)
Ø Filsafat uang (1900)
Ø Sosiologi : investasi pada bentuk sosial (1908)
Ø Dasar pertanyaan dari sosiologi (1917)
IBNU KHALDUN (1332-1406 )
A. Latar Belakang Pendidikan Ibnu Khaldun
Seorang sarjana sosiologi dari Italia, Gumplowiez melalui penelitiannya yang cukup panjang, berpendapat, ”Kami ingin membuktikan bahwa sebelum Auguste Comte (1798-1857M) dan Giovani Vico (1668-1744M) telah datang seorang muslim yang tunduk pada ajaran agamanya. Dia telah mempelajari gejala-gejala sosial dengan akalnya yang cemerlang. Apa yang ditulisnya itulah yang kini disebut sosiologi. (Gumplowiez, Ibnu Khaldun, Arabischersoziologe des 14 jahrundert. Dalam ‘Sociologigsche Essays:PP.201-202).
Sejarawan dan Bapak Sosiologi Islam ini dari Tunisia. Ia keturunan Yaman dengan nama lengkapnya Waliuddin bin Muhammad bin Abi Bakar Muhammad bin Al Hasn. Namun ia lebih dikenal dengan nama Ibnu Khaldun. Keluarganya berasal dari Hadramaut (kini Yaman) dan silsilahnya sampai pada seorang sahabat Nabi Muhammad Nabi Muhammad SAW. bernama Wail bin Hujr dari kabilah Kindah, salah seorang cucu Wail, Khalid bin Usman, memasuki daerah Andalusia bersama orang-orang arab penakluk pada tahun ke-3 H(9 M). Anak cucu Khalid bin Usman membentuk satu keluarga besar bernama Bani Khaldun, dari bani inilah asal nama Ibnu Khaldun.
Ia lahir di Tunisia pada tanggal 27 Mei 1332 M (1 Ramadhan 732 H), tetapi sebenarnya ia dari Seville,Spanyol. Sejak kecil, ia sudah hafal Al-Qur’an. Di tanah kelahirannya itu ia mempelajari syari’at (tafsir, hadits, tauhid, fiqih) fisika dan matematika. Saat itu Tunisia telah menjadi pusat perkembangan ilmu di Afrika Utara.
Sejak usia muda,ia sudah mengikuti kegiatan politik praktis. Situasi politik yang tidak menentu di Tunisia, menyebabkan Ibnu Khaldun melakukan pengembaraan dari Maroko sampai Spanyol. Pada tahun 1375, beliau pindah ke Granada, Spanyol. Karena keadaan politik Granada tidak stabil ia menetap di Qal’at Ibnu Salamah di daerah Tilmisan,ibukota Maghrib Tengah (Aljazair) dan meninggalkan dunia politik praktis.
Tahun 746 H, studinya terhenti akibat terjangkitnya penyakit Pes di sebagian besar belahan dunia bagian timur dan bagian barat. Banyak korban akibat dari penyakit yang sedang melanda itu. Karena situasinya berubah, akhinya Ibnu Khaldun mencari kesibukan kerja serta mengikuti jejak kakeknya untuk terjun ke dunia politik. Berkat komunikasinya dengan tokoh-tokoh dan ulama terkemuka setempat telah banyak membantunya mencapai jabatan tinggi.
B. Pemikiran Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun mengemukakan pemikiran baru yang menyatakan bahwa sistem sosial manusia dapat berubah seiring dengan kemampuan pola berpikir mereka, keadaan muka bumi di sekitar mereka, pengaruh iklim, makanan, emosi serta jiwa manusia itu sendiri.
Beliau juga berpendapat bahwa pola pemikiran masyarakat berkembang secara bertahap yang dimulai dari tahap primitif, pemilikan, peradaban, kemakmuran dan kemunduran (keterpurukan). Pemikiran Ibnu Khaldun dikagumi oleh tokoh sejarah keturunan Yahudi, Prof. Emeritus, Dr. Bernerd Lewis yang mengukuhkan tokoh ilmuwan itu sebagai ahli sejarah arab yang hebat pada abad pertengahan.
Felo Amat Utama Akademik Institut Antarbangsa Pemikiran dan Ketamadunan (ISTAC), University Islam Antarbangsa Malaysia (UIAM), Muhammad Uthman El-Muhammady juga melihat pendekatan (pemikiran) Ibnu Khaldun secara mendunia.
Karya Ibnu Khaldun yang menakjubkan (Mukaddimah) membuat beliau mendapat gelar Prolegomena atau pengenalan pada berbagai ilmu perkembangan kehidupan manusia di kalangan ilmuwan barat. Dari situ, Ibnu Khaldun mengutarakan pandangannya untuk memperbaiki kesalahan dalam kehidupan, menjadikan karya beliau seperti ensiklopedia yang mengisahkan berbagai perkara dalam kehidupan sosial manusia.
Kajian yang dilakukan Ibnu Khaldun tidak hanya mencakup kisah kehidupan masyarakat saat itu, tetapi juga merangkum sejarah umat terdahulu. Selain sebagai ilmuwan dalam bidang ilmu sosial, Ibnu Khaldun mampu menjalankan tugas dengan baik saat dilantik sebagai kadi (wali agama) ketika menetap di Mesir. Kebijaksanaan beliau mendorong Sultan Burquq yaitu Sultan Mesir pada waktu itu, memberi gelar Waliuddin kepada Ibnu Khaldun.
Ibnu Khaldun juga memajukan konsep ekonomi, perdagangan, kebebasan, beliau terkenal karena hasil kerjanya dalam bidang sosiologi, astronomi, numerologi, kimia serta sejarah. Beliau berpendapat bahwa tugas kerajaan hanya mempertahankan rakyatnya dari kejahatan, melindungi harta rakyat, memberantas penipuan dalam perdagangan dan mengurus pemasukan kas negara (upeti/ pajak).
Pemerintah juga melaksanakan kepemimpinan politik yang bijaksana dengan keterpaduan sosial dan kekuasaan tanpa adanya paksaan.
Dari segi ekonomi, Ibnu Khaldun memajukan teori nilai dan keterkaitan hubungan dengan tenaga kerja, mengenalkan pembagian kerja, membantu pemasaran terbuka,menyadari kesan dinamik permintaan dan modal penjualan serta keuntungan.
Wacana atau pemikiran Ibnu Khaldun juga diterapkan dalam kehidupan masyarakaat modern yang ingin mengimbangi pembangunan fisik dan spiritual. Secara teori,ilmu itu dikaitkan dengan persoalan manusia dalam masyarakat dan para ahli sosiologi berharap ilmu itu dapat menjalin keterpaduan serta membentuk pembenahan krisis moral yang dihadapi masyarakat saat ini.
Walaupun istilah sosiologi ditemukan oleh tokoh sosiologi kelahiran Perancis abad ke 19 yaitu Auguste Comte, tetapi kajian mengenai kehidupan sosial manusia sudah diurai oleh Ibnu Khaldun dalam kitabnya Mukaddimah, 500 tahun lebih awal, pada usianya 36 tahun.
C. Karya-karya Ibnu Khaldun
Sebagai sejarawan dan filsuf, ia memusatkan perhatiannya pada kegiatan menulis dan mengajar. Saat itulah karya besar lahir dari tangannya, yaitu :
1. Sebuah kitab Al-Ibrar wa Diwan Al-Mubtada’ wa Al-Khabar fi Ayyamal Al-‘Arab wa Al-Ajam wa al-Barbar atau yang sering disebut Al-Ibrar (Sejarah Umum), terbitan Kairo tahun 1284. Kitab ini terdiri atas 7 jilid yang berisi tentang kajian sejarah yang didahului oleh Muqaddimah (jilid I), yang berisi tentang pembahasan masalah-masalah sosial manusia.
2. Muqaddimah (yang sebenarnya merupakan pembuka kitab Al-Ibrar) popularitasnya melebihi kitab itu sendiri. Muqaddimah membuka jalan menuju pembahasan ilmu-ilmu sosial. Menurut pendapatnya, politik tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan, dan masyarakat dibedakan atas masyarakat desa (hadarah) dan kota (badawah). Oleh karena itu Ibnu Khaldun dianggap sebagai peletak dasar ilmu-ilmu sosial dan politik Islam.
3. Sejumlah kitab yang bernilai tinggi diantaranya At-Ta’rif bi Ibn Khaldun (autobiografi, catatan dan kitab sejarahnya) dan kitab teologi yaitu Lubabal Al-Muhassal Afkar Usul Ad-Din (ringkasan dari kitab Muhassal Afkar Al-Muttaqaddimin wa Al-Muta’akhirin karya Imam Fakhrudi Ar-Razi dan memuat pendapatnya tentang masalah teologi).
D. Pengertian Sosiologi
Dalam Muqaddimah ini pula Ibnu Khaldun menampakkan diri sebagai ahli sosiologi dan sejarah. Menurutnya sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang solidaritas sosial. Teori pokoknya dalam sosiologi umum dan politik adalah konsep ashabiyah (solidaritas sosial). Asal-usul solidaritas sosial adalah ikatan darah yang disertai kedekatan hidup bersama. Hidup bersama juga dapat mewujudkan solidaritas yang sama kuat dengan ikatan darah. Menurutnya, solidaritas sosial sangat kuat terlihat dalam masyarakat pengembara, karena corak kehidupan mereka yang unik dan kebutuhan mereka untuk saling membantu. Relevansi teori ini misalnya dapat ditemukan pada teori-teori tentang konsiliasi kelompok-kelompok sosial dalam menyelesaikan konflik tantangan tertentu. Relevansi teori Khaldun, misalnya juga dapat ditemukan dalam teori Ernest Renan tentang kelahiran bangsa. Tantangan yang dihadapi masyarakat pengembara dalam teori Khaldun tampaknya,meski tidak semua, paralel dengan “kesamaan sejarah” embrio bangsa dalam teori Ernest Renan. Kebutuhan untuk saling membantu mengatasi tantangan ini juga me miliki relevansi dalam kajian psikologi sosial terutama berkenaan dengan kebutuhan untuk mengikatkan diri dengan borang lain atau kelompok sosial yang lazim disebut afiliasi.
William Fielding Ogburn
A. Latar Belakang
William Fielding Ogburn lahir di Butler, Georgia pada tanggal 29 Juni 1886. Setelah beliau lulus dari Universitas Penyalur Tekstil, Georgia pada tahun 1905, beliau menginginkan untuk memasuki pekerjaan professional. Ogburn kemudian memulai studinya pada bidang sosiologi. Beliau adalah seorang profesor sosiologi di sebuah Perguruan Tinggi di Portland, Oregon. Selama 4 tahun beliau berda di sana. Kemudian beliau kembali ke Universitas Columbia. Pada tahun 1927, Ogburn dipanggil ke Chicago untuk mengajar pada sebuah Perguruan Tinggi. Beliau menerima gelar akademis kehormatan LL.D dari almamaternya dan juga dari Universitas Carolina Utara.
W.F. Ogburn merupakan ilmuwan pertama yang melakukan penelitian terinci mengenai proses perubahan yang sebenarnya terjadi. Beliau telah mengemukakan beberapa teori, suatu yang terkenal mengenai perubahan dalam masyarakat yaitu “ Cultural Lag” (artinya ketinggalan kebudayaan) adalah perbedaan antara tarif kemajuan dari berbagai bagian dalam kebudayaan dari suatu masyarakat. Ogburn berusaha untuk menunjukkan perbedaan-perbedaan antara teori biologis dengan berbagai teori evolusi tanpa mengesampingkan konsep evolusi secara menyeluruh.
W.F. Ogburn akhirnya meninggal di Tallahassee, Florida pada tanggal 27 April 1959.
B. Pengertian Sosiologi
Menurut William Fielding Ogburn, Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasil yang sebenarnya yaitu organisasi sosial. Beliau berusaha memberikan pengertian tertentu, walaupun beliau tidak memberi definisi tentang perubahan sosial. Beliau berpendapat bahwa ruang lingkup perubahan social mencakup unsur kebudayaan yang materiil dan immaterial, dengan menekankan pengaruh yang besar dari unsur-unsur kebudayaan yang materiil terhadap unsur-unsur immaterial.
C. Ajaran-Ajaran Pokok
Beliau berpendapat bahwa faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan suatu kebudayaan adalah :
1. Discovery (penemuan-penemuan)
Ogburn mengemukakan ada sebanyak 150 perubahan sosial yang disebabkan oleh adanya radio.
2. Invensi
Ogburn mencatat ada 148 invensi atau penemuan semacamnya. Tiga bentuk efek dari invensi yaitu :
a) Dispensasi (efek beruntung) dari sebuah invensi mekanik
b) Sukses (efek sosial) lanjutan dari sebuah invensi
c) Konvergensi (munculnya beberapa pengaruh dari beberapa invensi secara bersama
3. Difusi
Yaitu penyebaran unsur-unsur budaya dari suatu kelompok ke kelompok lainnya.
4. Akumulasi
5. Penyesuaian
D. Hasil Karya (1886-1959)
W.F. Ogburn menemukan penemuan baru yang dinamakan “ Social Invention” yaitu penciptaan penegelompokkan dari individu-individu yang baru atau penciptaan adat-istiadat baru, maupun perilaku sosial yang baru.
v “ Sosial Change with respect to culture and original nature ” 1992
v “ American Marriage and family relationship “ (dengan gorves) 1928
v “ Sosial Characters Stics of City “ 1937
v “ The Social Effect of Autation “ 1946
v “ Technology and the changing family “ (dengan nirmkoff) 1953
http://anita09091968.wordpress.com/2009/05/04/tokoh-tokoh-sosiologi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar